'Sahabat Pena'

'Sahabat Pena'
Assalamu'alaikum Warohamtullahi Wabarakatuh

Jumat, 29 Mei 2015

ღ Janji Suci Suami-Istri ღ





" JANJI SUCI SEORANG SUAMI "

Istri ku : Ketika pertama kali ku ikat kan niat hatiku dengan keberanian untuk meminang mu,menjadikan dirimu bagian dari diriku..

Maka ketika itu pula telah ku mantap kan dalam hatiku bahwa kau lah yang ku pilih untuk mendampingi ku menjalani hidup ku..

Istri ku : Ketika hari itu aku mngucapkan ikrar pernikahan,menyebutkan jumlah aku menebusmu..

Aku tahu sejak itulah aku harus mampu menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh kepadamu..

Bahwa aku sekarang yang mengambil posisi ayah mu sebagai pelindung mu,posisi ibu mu sebagai curahan hati mu..

Istri ku : Sungguh aku ingin menjadikan mu bagai Siti Khadijah,yang mndapat curahan hati dari sang tauladan..

Sungguh aku ingin menjadi kan mu sprti siti khadijah,yang tak ada dua sampai akhir nya engkau harus tiada..

Namun,aku hanya lelaki biasa,bukan sang tauladan yag mampu menahan segala goda..

Namun percayalah istri ku,kau wanita dari ketika aku Meminang,Mengikatkan niat dan keberanian ku..

Istri ku : Terima & pahami lah segala kkurangan&kelebihan ku,,dan Aku pun akan menerima segala kekurangan&kelebihan yang ada pada dirimu..

Karena hakikat pernikahan itu saling melengkapi kkurangan & kelebihan dua Insan ketika bersatu..

Istri ku : Bismillahi Tawakaltu Alallah,kita mulai lmbaran hidup baru..

Menanti Calon Mujahid & Mujahidah yang akan ALLAH titipkan di rahimmu..

Bersabarlah Wahai Istriku..

Ketika keadaan mendadak berubah tak seperti biasa..

Karena engkau tahu jalan hidup tak selamanya sesuai dengan harapan kita..

Karena bahagia tak bisa selamanya kita rasa..

Karena ALLAH telah menuliskan semuanya..

Bukankah ALLAH Ta’ala telah berfirman:

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLAH..

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-NYA kepadamu..

(QS. Al-Hadiid: 22-23)

Dan ketika engkau merasa lelah dan bimbang, datang dan bersandarlah di pundakku..

Supaya dapat kukisahkan lagi sirah Nabi yang dapat menyemangatimu..

Dan bisa kulihat lagi senyum manis diwajahmu. Karena senyuman adalah lengkungan yang dapat meluruskan segalanya..


" JANJI SUCI SEORANG ISTRI "

Suami ku : Saat janji indah sehidup semati kau ucap untukku,disaat kau halal kan aku bagimu..

Semoga saat itu adalah awal pengabdianku menjadi makmum yang Shalehah bagimu..

Mengabdikan diri sepenuh jiwa raga bagimu,berjuang bersama menegakan panji islam itu tekad ku,kau adalah terindah bagiku..

Suami ku : Segala ucapan itu adalah titah bagiku,selama itu baik dalam syariat ku,dengan ikhlas aku akan jalani dan menjunjung tinggi perintah mu,bersama kita arungi bahtera kehidupan baru..

Menciptakan keluarga Sakinah,Mawaddah,Warahmah,dan Barakah..

Yang akan menjadi madrasah bagi buah hati kita,membentuk mujahid dan mujahidah,yang di tangan nya ada semangat jihad menegakan panji-panji islam..

Berjuang dengan hati dan jiwa nya sebagai syuhada,dengan balutan kasih sayang yang indah..

Suami ku : Ajarkan apa2 yang aku belum ketahui,tuntun aku ke jalan yang ALLAH Ridhai,jadikan lah dirimu pelindung bagi ku..

Suami ku : Aku sayang padamu,izinkan sayang ini mendampingi hingga ALLAH memisahkan kita melalui malaikat maut-NYA..

Suami ku : Aku adalah Wanita,makhluk yang perasaan nya sangat halus,karena nya bicaralah yang baik dan bijak ketika menasehati ku..

Suami ku : Ku hanya ingin menggapai keridhaan mu,karena Ridha mu adalah Ridha RABBI ku..

Kala ikhlas mu mngantarkan ku ke syurga itu..

Semoga rumah tangga kita Sakinah Mawaddah Warahmah,Aamiin..

https://www.facebook.com/pages/-Iwan-Dhani-Ardika-/195746477203275?fref=ts

Selasa, 26 Mei 2015

ღ Muslimah Srikandi Ummah (Ummahatul Mukminin) ღ




Assalamu'alaikum Ukhti Muslimah,
kali ini Ukhti Rida ingin membahas tentang Istri-istri Nabi Muhammad SAW.Beliau-beliau adalah Srikandi-srikandi yang cantik Lahir dan Bathin.

Banyak kaum muslimin yang hanya mengetahui bahwa Istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang cantik hanya Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha, sedangkan yang lain semuanya janda, sudah tua, miskin. Hal itu digunakan orang sebagai dalih untuk menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berpoligami bukan karena nafsu tetapi semata karena untuk menegakkan dakwah, menjalin silaturrahim dengan sahabat, dan atas perintah Allah Subahanahu wa Ta’ala. Hal itu disebabkan, sangat sedikit sekali diantara kita kaum muslimin yang mempelajari Sirah Nabi, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.

Bahwa Rasulullah menikah karena wahyu dan ilham, itu benar.
Bahwa Rasulullah menikah untuk menjalin kekerabatan dengan Sahabat itu juga benar.
Bahwa Rasulullah menikah dengan para Janda itupun tidak salah.

Kekeliruan terletak ketika orang-orang menyebut bahwa Para Istri Rasulullah itu wanita yang -sekali lagi maaf- jelek dan tua. Padahal sejatinya mereka adalah wanita-wanita mulia yang terpilih karena keutamaannya, baik itu secara bathiniyah, keagamaan, maupun secara lahiriah.
Para Ummahatul Mukminin adalah mereka para wanita yang paling beruntung di dunia dan akhirat. Mereka adalah wanita-wanita yang dipilihkan Allah untuk Rasul-Nya. sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Said Al-Khudri, bahwasanya Rasulullah bersabda,

“Aku tidak menikah dengan istri-istriku dan aku tidak menikahkan putri-putriku kecuali dengan izin yang dibawa Jibril dari Allah”

Dikatakan beruntung dunia-akhirat karena para Ummahatul Mukminin ini juga mendapatkan jaminan syurga. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya Allah tidak menghendaki aku menikah atau dinikahkan kecuali dengan wanita-wanita penghuni Surga.”

UMMAHATUL MUKMININ adalah gelar kehormatan yang dikhususkan bagi istri-istri Rasulullah SAW. Mereka disebut sebagai ”Ibu Orang Mukmin” karena tidak boleh dinikahi oleh laki-laki lain sepeninggal Rasulullah SAW. Ummahatul Mukminin yang disepakati Ulama ada 11 orang.

Satu orang istri pertama tidak dimadu yaitu Khadijah r.a. Sepuluh orang lainnya dimadu tetapi tidak sekaligus. Istri yang pertama kali dinikahi setelah Khadijah adalah Aisyah r.a, sedangkan istri Rasulullah yang terakhir dinikahi adalah Maimunah binti Kharits r.a.
Dua orang yang meninggal sebelum Rasulullah adalah Khadijah r.a dan Zainab binti Khuzaimah r.a. Dengan demikian berarti Rasulullah wafat meninggalkan 9 istri. Istri yang pertama kali meninggal setelah Rasulullah adalah Zainab binti Jahsy r.a.
Dua istri Rasulullah yang merupakan putri Sahabat besar adalah Aisyah (putri Abu Bakar r.a) dan Hafsah (putri Umar r.a).
Tiga istri Rasulullah yang merupakan putri pemuka kaumnya adalah Ummu Habibah (putri Pemuka Quraisy), Juwairiyah (putri pemuka bani Al-Mustaliq), dan Shafiyah (putri pemuka bani An-Nadhir).
Empat Istri Rasulullah yang bermimpi kejatuhan bulan sebelum dinikahi Rasulullah adalah Saudah, Juwairiyah, Ummu Habibah dan Shafiyah.
Lima istri Rasulullah yang terkenal cantik dan belia ketika dinikahi Rasulullah adalah Aisyah 9 th (Al-Humaira, yang pipinya kemerah-merahan), Shafiyah 17 th (yang kulitnya putih khas bani Israil), Hafsah 18 th (yang postur badannya tinggi semampai seperti ayahnya Umar), Juwairiyah 20 th (yang wajahnya manis dan cantik), dan Ummu Habibah 21 th (yang kulitnya putih dan bersih).
Semua istri Rasulullah tersebut adalah wanita-wanita pilihan yang memiliki banyak keistimewaan. Mereka adalah wanita-wanita yang padanya terkumpul semua kebajikan, cantik, bernasab mulia, terhormat, pintar, dermawan, serta taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Diantara mereka ada Khadijah, wanita paling kaya di dunia. Diantara mereka ada Aisyah, wanita paling pandai di dunia. Diantara mereka ada Ummu Salamah Sang Mujahidah. Dan di antara mereka ada Zainab binti Jahsy ahli Shodaqoh yang bershodaqoh dari hasil tangannya sendiri.
Syaikh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi dalam kitab Azwaji An-Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam membagi sebelas istri Rasulullah berdasarkan suku asalnya. Enam istri berasal dari suku Quraisy yaitu Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar bin Khattab, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, Ummu Salamah binti Abu Umayyah, dan Saudah binti Zam’ah. Empat istri dari wanita-wanita Arab sekutu suku Quraisy yaitu Zainab binti Jahsy, Zainab binti Khuzaimah, Maimunah binti Harits, dan Juwairiyah binti Harits. dan satu istri berasal dari Bani Israil yaitu Shafiyah binti Huyai.

Berikut ini adalah 11 istri-istri Rasulullah SAW menurut kesepakatan para ulama dan terkenal dikalangan ahli sejarah:
1. Khadijah Binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha
2. Aisyah Binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha
3. Saudah Binti Zam’ah radhiyallahu ‘anha
4. Hafsah Binti Umar Bin Khattab radhiyallahu ‘anha
5. Zainab Binti Khuzaimah radhiyallahu ‘anha
6. Ummu Salamah Binti Abu Umaiyyah radhiyallahu ‘anha
7. Zainab Binti Jahsy radhiyallahu ‘anha
8. Juwairiyah Binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha
9. Ummu Habibah Binti Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha
10. Shafiyah Binti Huyai radhiyallahu ‘anha
11. Maimunah Binti Al Harits radhiyallahu ‘anha

Semoga setiap istri kaum muslimin termotivasi untuk mencontoh kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh para Ummahatul Mukminin. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Referensi: Copas dari posting Cinta As-Sunnah dengan editing seperlunya.

Semoga Bermanfaat Ukhti Kariimah ^_^

ღ Teladan Bunda Aisyah ღ



Assalamu'alaikum Sobat Blogger,
Ukhti Rida ingin memberi sedikit keteladanan yang patut kita contoh dari Bunda Aisyah.

Beberapa teladan yang telah dicontohkan Aisyah kepada kita di antaranya:

Perlakuan baik seorang istri dapat membekas pada diri suami dan hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang suami yang akan selalu ia kenang hingga ajal menjemputnya.
Hendaklah para wanita menjaga mahkota dan kesuciannya, karena kecantikan dan keelokan itu adalah amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus senantiasa ia jaga dan tidaklah boleh dia peruntukkan kecuali kepada yang berhak atasnya.
Hendaklah para istri mereka belajar dan mencontoh keShalihan suaminya. Istri, pada hakikatnya adalah pemimpin yang di tangannya ada tanggung jawab besar tentang pendidikan anak dan akhlaknya, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Sanggupkah kita jadi Srikandi seperti beliau Ukhti??
Yuk belajar dari sekarang.

Senin, 25 Mei 2015

ღ Persiapan Menikah ღ


BismillaahiRRohmaaniRRohiim...


Sering kali seorang bisa ber angan-angan akan masa depan dirinya,termasuk cita cita rumah tangganya kelak,kriteria-kriteria rumah tangga islami yang ia idamkan sangatlah menyenangkan dan sempurna, namun sering kali kita terbuai dengan segala cita-cita tersebut tanpa memperhatikan persiapan apa saja yang perlu diperhatiakan sebelum melakukan pernikahan,bagi antum semua yang ingin mempersiapkan jelang pernikahan itu perlu antum perhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Persiapan Ruhiyah (mental),ilmiah dan jasadiyah

kalau mental kita sudah dipersiapkan dengan matang maka kita akan siap dengan adanya beban-beban siap menghadap cobaan kehidupan dan siap menyelesaikan masalah yang timbul dlm rumah tangga kita.dalam konteks ini persiapan ilmu sangatlah diperlukan,dengan ilmu yang cukup perjalanan rumah tangga kita akan senantiasa akan terarah,baik ilmu sosial, agama dan inteklektual.kita akan mantap berjalan dengan mental yang kokoh,karna kita faham dengan apa yg kita lakukan adalah "benar" menurut akal dan agama.selain itu persiapan fisik (jasadiyah) juga sangat penting sepertihalnya kesehatan umum dan khusus(reproduksi).upaya untuk menghadirkan sehat tersebut antara lain dengan melakukan olah raga,kunsumsi halal dan thoyib,istirahat yang teraturdan menjaga kualitas hidup dan kebersihan.

2. Memilih Istri atau suami sesuai dengan kriteria agama

" Wanita dinikahi karena 4hal: karena hartanya karena kedudukanya karena kecantikanya, dan karena Agamanya.Maka beruntunglah yang memilih wanta karena Agamanya"hadist Nabi Saw. hadist diatas menandakan Islam tidak mengingkari sisi-sisi fitrah manusia,yang memilih keindahan kecantikan dan keturunan bahkan harta sebagai sisi yang bisa menjadi pertimbangan,namun pada kalimat terakhir di dlm hadist diatas menegaskan bahwa faktor terpenting dalam memilih pasangan adlah Agamanya.

3. memahami hakikat pernikahan

meenurut Abu Bakar Jabir Al-Jazair menyebutkan bahwa pernikahan dapat dipahami sebagai aqad untuk beribadah kepada Allah, aqadmenegakkan syariat Allah,aqad membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah,aqad meninggalkan kemaksiatan,aqad mencintai karna Allah,aqad saling menerima Apa adanya,aqad saling menguatkan keimanan,aqad saling menasehati,aqad sling setia pd pasanganya baik suka maupaun duka,dlm kefakiran dan kekayaan,sakit maupun sehat.pernkahan juga berarti aqad saling meniti hari-hari dalam kebersamaan saling melindungi,saling memberi rasa aman aqad saling memaafkan kesalahan,aqad untuk saling tidak menyimpan dendam dan kemarahan,aqad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan,aqad untukn lembut dalam perkataan,aqad untuk indah dalam penampilan,aqad untuk saling mesra dlm mengungkapkan keinginan,aqad untuk kasih dan sayang,aqad saling tidak memaksakan kehendak ,aqad untuk tidak saling meninggalkan.

pernikahan juga bermakna untuk mencetak generasi yang berkualitas,aqad utuk membangun pradaban, aqad untuk semua yang bernama kebaikan.

4. kesiapan material

materi adalah salah satu faktor yang mendukung rumah tangga untuk melaksanakan segala aktivitas termasuk ibada yang menjadi tujuan utama dalam berumahtangga,point yang perlu dibangun adalah:

karena laki2 adalah penanggung utama beban rumah tangga maka seorang calon kepala rumah tangga wajib menanyakan kepada diri sendiri"Sanggupkah untuk bekerja dan terus berusaha mencari Rezeki Allah yang halal dan thoyib?"selma masih sanggup maka tak perlu khawatir akan rizki Allah.namun jika bermalas2an,tak memiliki etos krja,suka menggantungkan ddiri pada orang lain,berarti dia belum mampu berumah tangga.

sebaliknya bagi Calon Istri mesti menanyakan pada dirinya sendiri "sanggupkah mampu mengelola harta yang diberikan suami sebesar dan sekecil apapunharta itu?" namun apabila tidak mampu menerima pemberian yang sedikit atau bahkan jauh dari cukup berarti dia belum mampu dan siap berumah tangga.

5. kesiapan sosial

kemampuan berinteraksi sosial dan masyarakat sangat perlu dalam membangun rumah tangga islami,karena rumah tangga yang islami tak terlepas dari pembentukan masyarakat yang islami pula,pembentukan masyarakat tadi diperlukan dakwah yang mengunakan interaksi yang intern antar individu dan masyarakat.

6. melaksanakan pernikahan sesuai tuntunan islam dan ketentuan Allah

yang sering menjadi fenomena calon pasangan zaman sekarang adalah interaksi antara dua calon pasangan sebelum pernikahan dilaksanakan, dengan dalih untuk saling lebih mengenal ndividu dan keluarga pasangan maka yangterjadi adalah mengabaikan etika-etika Islam,yang berlanjut meenjadi suatu kemaksiatan,dengan itu maka pergaulan pra nikah harus menjadi perhatian bagi individu dan keluarga calon pengantin. dan insya Allah akan kita bahas dilain kesempatan


Diadaptasi dari Majalah "Keluarga Sakinah"

BINA RUMAH TANGGA ISLAMI