'Sahabat Pena'

'Sahabat Pena'
Assalamu'alaikum Warohamtullahi Wabarakatuh

Senin, 03 Agustus 2015

ღ Sunnah Untuk Pengantin Baru ღ






Tulisan ini saya persembahkan buat anda yang berencana akan segera menikah, atau anda yang terlebih dahulu ingin mengetahui ilmu tentang rumah tangga walau belum tahu kapan hari bahagia itu akan tiba. Menikah adalah moment yang sangat berharga bagi setiap orang, dan akan menjadi bagian memori indah untuk selalu diingat oleh setiap pasangan. Terutama kesan pertama yang akan terus membekas itu adalah saat malam pertama setelah menikah. Timbul pertanyaan, adakah adab – adab dalam Islam yang diajarkan  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan sunnah untuk pasangan pengantin baru dimalam pertama? 

 Inilah nasihat beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam, khusus untuk pengantin baru :

• MENCIUM KENING

 
Malam pertama begitu indah, tapi kata Rasulullah, harus diiringi doa serta memberikan sentuhan kemesraan perdana kepada istri. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak, maka peganglah ubun-ubunya lalu bacalah ‘basmalah’ serta doakanlah dengan doa berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim).

• SALAT SUNAH


Agar pernikahan kita diiringi rida dan rahmat Allahu Ta’ala, Rasul pun mengajarkan agar sebelum berhubungan suami istri di malam pertama hendaknya salat sunah dua rakaat lebih dulu.
Anjuran ini bisa kita lihat dalam sebuah hadis dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid. Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, diantaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhum. Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami salat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka salat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua rakaat. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan istrimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…’” (Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah).

• DOA PEMBUKA


Setelah salat sunah dua rakaat, dianjurkan pula untuk berdoa. Sebagaimana hadis: “Seorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari setan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan salat dua rakaat di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdoalah): “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” (lihat di Kitab al-Mushannaf).

• MINUM SEGELAS AIR


Sebelum memulai hubungan kali pertama, Rasul berpesan agar jangan terburu-buru. Alangkah baiknya dimulai dengan kelembutan dan kemesraan. Misalnya, dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya. Sebagaimana hadis Asma’ binti Yazid binti as-Sakan r.a., ia berkata: “Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam . Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk disamping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazin berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah  Shalallahu ‘alaihi wa sallam !’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” (HR. Ahmad di kitab Adabuz Zifaf fis Sunnah al-Muthahharah)


• SEBELUM BERHUBUNGAN

Subhanallah, Islam begitu indah mengatur hubungan suami istri. Setiap kali akan berhubungan suami istri, selalu diingatkan untuk senantiasa berdoa: “Bismillah, Allahumma jannibnaasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtana.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam  juga bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” (HR. Bukhari, Muslim).


Semoga bermanfaat untuk pengantin baru...hehehehe

Disadur dari buku "Tuntutan rasul untuk Pengantin Baru"

Senin, 27 Juli 2015

ღ 10 Nasihat Rasulullah kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.ღ




Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebut adalah :

1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.


3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu orang yang melaksanakn ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.


Dari Abdullah bin Amr Al-Ash r.a, Rasulullah bersadbda : “DUNIA ADALAH SUATU KESENANGAN, DAN SEBAIK-BAIK KESENANGAN ADALAH WANITA YANG SHALEHAH.”
( HR. Muslim )

Minggu, 14 Juni 2015

ღ Kesetiaan Cinta (Kisah Cinta Khalid Bin Walid & Ummu Sulaiman) ღ

Sahabat Fillah Rahimakumullah,ada sebuah kisah yang bisa kita jadikan uswah dalam rumah tangga kita,yaitu "Ummu Sulaiman dan Khalid Bin Walid (Pedang Allah)"

“Islam akan mulia dengan masuknya Khalid bin Walid


Larut dalam ibadah, dan mengejar ketertinggalannnya dalam mengejar pahala, setelah Ia berikrar kepada Rasulullah, ia kemudian menetap di Madinah.
Meninggalkan istrinya (Ummu Sulaiman) yang tinggal di Mekah, dan dengan diam-diam ia pun memeluk Agama Islam.
Bukan pula hal mudah meninggalkan kepercayaan yang telah ia anutnya  sedari kecil, namun karena kelembutan hati dan penerimaan hidayah, ia mampu menerima dan berbaiat kepada Rasulullah.
Di Madina, meski Khalid larut dalam belajar, ia gundah
Disuatu malam, kerinduan itu terwujud dalam mimpi, hingga ia tak bisa lagi sembunyikan dalam raut wajahnya.

Walid bin Walid, mengetahui kerinduan kakaknya dan berniat untuk menjemput kakak Iparnya. Meski awalnya tak di izinkan karena situasi Mekah yang tidak aman, ia meyakinkan kakaknya bisa sampai dan kembali dengan selamat.
Demi kebahagiaan kakaknya, ia mengarungi bahaya untuk menjemput Ummu Sulaiman.
“Abu Sulaiman.. Dia menunggumu di rumah” kata Walid sesampainya di Madinah
Cinta ada didalam setiap makhluk, bahkan kepada  Dia Sang pembuat Strategi Terbaik.
Cinta itu, Hayaa ti’dun’ya
Cinta itu, salah satu kebahagiaan dunia yang Allah ciptakan untuk manusia.
Orang-orang mulia mengemas cinta dengan mulia Kerena orang mulia mengetahui bahwa cinta ingin berlanjut ke Sisi-Nya
Khalid bin Walid mengikuti peperangan pertamanya sebagai seorang prajurit bias (perang mut’ah) melawan pasukan Romawi.
Sang istri mengetahui bahwa ini adalah jihad, panggilan suci, meski ada ketakutan, ia tetap mendukung dan memotivasi suaminya.

                                            “Aku selalu menantimu” kata Ummu Sulaiman
                                              Panglima yang ditunjuk rasulullah, gugur satu persatu..
                         
 Kemudian dengan tangkasnya, Ia langsung mengambil alih pasukan muslimin
 Kepiawaiannya dalam mengatur strategi perang membuat pasukan Muslimin  yang hanya 3000 orang mengalahkan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000 orang masyaAllah.
Di perang inilah, Rasulullah kemudian memberikan gelar, Pedang Allah yang Terhunus.

Gegap gempita masyarakat menyambut kedatangan Pasukan Muslimin dengan kemenangannya melawan Romawi, demikian pula sang Istri. Kebahagiaan, dan rasa bangga, suaminya kembali dengan selamat dan menjadi panglima kaum Muslimin.

Dengan kesabaran, ia merawat suaminya yang penuh luka. Resiko membela agama Allah.
Sang suami tak pernah meninggalkan peperangan, dan setiap itu pula ia selalu membawa Kemenangan.
Disinilah rasa cemburu mulai menghampiri Ummu Sulaiman. Ketenaran dan penghargaan yang didapatkan suaminya, melahirkan rasa takut jika suaminya mencintai wanita lain.
“Engkau telah banyak menahan tawanan wanita, tidakkah Engkau ingin menikahi salah satu darinya?”
“Tidak, tidak pernah terpikir olehku” balas Khalid

Rasa cemburu itu mulia dalam Islam, ia disebut Al Goyyut
Dengan cemburu, kita bisa mulia namun ketika tidak dikawal dengan syariat-Nya akan mendapat murka.
Di Yaman (Kabilah Bani Harits), Khalid memberikan kemengan kepada Kaum Muslimin tanpa peperangan.
“Akan ku Nikahkan engkau dengan anakku, tak pernah aku melihat lelaki sepertimu, dan hanya engkau yang pantas menikahi puteriku, Juman” ia pun meng-iya-kan perintah Pemimpin Kabilah Bani Harits
“Tidak ada yang bisa menyaingimu” ia mengingat kalimat yang pernah ia lontarkan kepada istrinya.
Ummu sulaiaman tidak bisa membayangkan keadaan suaminya, ia diliputi rasa cemburu hingga berhari-hari.
Hingga sang Suami kembali dari Yaman, dan menyambutnya dengan hati yang dingin.
“Apakah penyambutan ini yang didapatkan sang suami setelah kepulangannya berperang?”
“Yah..seperti inilah penyambutan seorang istri, jika suaminya menikah lagi.” Jawab Ummu Sulaiman.
Kemuliaan hati Khalid dan penjelasan aturan Agama membuat Ummu Sulaiman mampu melapangkan dadanya.
Sebagai wanita, aku tidak ingin ada wanita lain. Namun ia percaya suaminya akan bersikap adil.
“Cinta abadi adalah cinta yang pertama” Khalid bin Walid
Tanpa beban berlebihan seperti yang ia rasakan sebelumnya, apalagi dia mendapat jaminan Surga jika ia mampu bersabar, ia yakin pada suaminya, dan patuh akan Syariat bahwa ia takkan didzalimi.
Rasulullah SAW bersabda,“Siapa yang menikahi lebih dari satu wanita dan tidak bersikap adil, maka diakhirat kelak ia akan datang dengan Miring pundaknya.”

Cinta adalah salah satu kesenangan dunia, Cinta yang mulia bukan cinta hanya didunia. Cinta orang mulia meyakini bahwa cintanya harus berlanjut kesisi Allah, sehingga ia harus memuliakan siapa yang ia Cintai. Sebab, Cinta yang mulia akan bertemu di Surga Allah.


Subhanallah....
Semoga bermanfaat "_"

Diadaptasi dari "Kisah Cinta Khalid Bin Walid (Pedang Allah)"

※~ Ibadah Wanita Haid di Bulan Ramadhan~ ※

Bismillahirrahmanirrahiim..

Sahabat saudaraku fillah.. Wanita merupakan makhluk istimewa dan spesial oleh karenanya pada diri wanita diciptakan rahim,yang membedakan dengan kaum laki-laki,

Dan secara berkala pula wanita akan kedatangan tamu bulanan yakni haidh. Meskipun shaum dibulan ramadhan hukumnya diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah,  

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistimewaan pada wanita,karena di istirahatkan dengan kewajiban amalan fardhu,
Termasuk didalamnya,tidak diperbolehkan mendirikan shalat, baik shalat wajib maupun yang shalat sunnat,
Demikian pula shaum dibulan ramadhan tidak diperkenankan,hanya saja diwajibkan mengqadha pada hari-hari lain,
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha’ Berkata : “Kami diperintahkan oleh   Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’Untuk mengqadha Shaum/Puasa dan Tidak diperintahkan untuk mengqadha Shalat” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Walaupun tidak diperbolehkan shaum dan shalat, namun demikian tentunya sebagai muslimah tidak akan kehilangan momentum keutamaan dan keberkahan  di bulan ramadhan,
Karena segala amalan yang dikerjakan akan dilipatgandakan pahalanya,yaitu melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ada beberapa ibadah sunnah bagi  wanita haidh dibulan ramadhan yang dianjurkan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu :
.Meyediakan dan memberi ifthar (hidangan berbuka),kepada orang-orang yang shaum baik bagi anggota keluarga maupun saudara-saudara umat Islam.
Ifthar adalah amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, karena mengandung pahala yang besar dan kebaikan yang berlimpah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :" Barang siapa yang memberi ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang shaum/berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakan shaum tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)
.Memperbanyak Berdoa dan Berdzikir  sepanjang hari. Berdoa dibulan ramadhan adalah sangat mustajab, dan sangat dianjurkan,
Allah Subhanahu wa Ta’ala  Berfirman  :“Dan Rabbmu Berfirman‘Berdoalah Kepada-KU’ Niscaya akan AKU perkenankan bagimu” (QS. Al- Mu’min : 60).
. Menyibukkan diri menuntut Ilmu yang Manfaat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim).
Mudah-mudahan manfaat buat kita semua.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘ Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…
~Untaian Tausiah kakak  Abdul Harizt Al Muenthazzari~
SaLam Santun Erat  SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah

 

Kamis, 11 Juni 2015

ღ Teladan Rumah Tangga Rasulullah ღ




Sahabat Blogger,
rumah tangga Rasulullah sungguh bisa kita teladani, karena akhlak beliau sebagai suami terbaik sangat luar biasa menyentuh. Bahkan keharmonisan tersebut terlihat dalam perkara yang kelihatan sepele, padahal bisa berarti besar.

1. Suka Memuji Makanan Yang Dihidangkan sang Istri.

Tidak pernah dalam sejarah Nabi mengeluh karena makanan istrinya keasinan, atau terlalu hambar. Bila ditanya oleh istrinya, apakah makanan hasil masakannya enak ? Maka Nabi akan menjawab, enak. Beda dengan kebanyakan kita yang kalau mendapatkan masakan sang istri asin, maka marahnya tujuh turunan. Tapi tidak demikian dengan Nabi Muhammad Saw. Ia tidak mau membuat istrinya bersedih atau kecewa karena tidak dihargai.

2. Bisa berempati terhadap istri

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW kemaleman karena ada tugas dengan para sahabat. Lalu beliau pulang dan dilihat pintu rumah beliau sudah tertutup. Lalu Nabi setelah sampai di pintu mengucapkan salam, “Assalamualaikum ya Humairo”, panggilan untuk  Aisyah istri beliau yang paling muda. Mengucapkan salam hingga 3 kali tetap saja tidak ada jawaban maka Nabi pun tidur di luar dekat pintu.
Ketika subuh tiba, Aisyah keluar membuka pintu dan mendapati Sang Suami tercinta tidur di luar. Kontan Aisyah menangis, maafkan wahai Nabi, saya sangat mengantuk dan tidak mendengar salam nabi. Dengan tersenyum nabi menjawab, tidak apa-apa Aisyah, maafkan saya kemalaman datang.

3. Tidak mencela atau menyakiti istri

Rasulullah tidak pernah mencela atau menyakiti istrinya baik secara fisik maupun mental. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, ”Apa hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan apa yang kamu makan, memberi pakaian apa yang kamu pakai, tidak menampar mukanya, tidak membencinya serta tidak boleh memboikotnya.”

4.Tidak bermuka masam pada istri

Rasulullah senantiasa berwajah cerah dan tidak bermuka masam di hadapan istri tanpa sebab. Sebagaimana Tafsir Al-Manar menerangkan surah Annisa ayat 19 makna  ”muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Wajib atas orang beriman berbuat baik terhadap istri mereka, menggauli dengan cara yang baik, memberi mahar dan tidak menyakiti baik ucapan maupun perbuatan, dan tidak bermuka masam dalam setiap perjumpaan, karena semua itu bertentangan dalam pergaulan yang baik dalam keluarga.”
Demikianlah Rumah tangga harmonis ala Rasulullah, semoga keluarga kaum muslimin dapat menirunya.
Aamiin.

Diadaptasi dari "Majalah Ummi"

Senin, 01 Juni 2015

ღ DIK,KU INGIN SE-SYURGA BERSAMA MU ღ




Duhai engkau yang ku cinta, 
maafkan aku jika tak bisa memberikan mu sebuah mobil Honda, sepeda motor Yamaha, atau pun Hp Blackberry Samsung juga Nokia sebagai mahar ku di saat menghalalkan mu.. 
Tapi hanya sebuah Sajadah, satu set Mukena, satu buah Kitab Suci Al Qur'an dan seutas Tasbih yang ku ikat dalam Seperangkat Alat Shalat.. 
 Semoga itu bisa bermanfaat Dunia & Akhirat.. 
Pakai lah mukena itu saat engkau hendak Shalat menghadap - NYA.. 
Hamparkan lah Sajadah itu sebagai alas mu saat engkau menyembah - NYA.. 
Buka dan Bacalah Al Qur'an itu sebagai Wasilah engkau mendekat kepada - NYA.. 
Genggam lah Tasbih itu sebagai alat untuk mu Berdikir mengingat - NYA.. 

Duhai permaisuri hatiku, jadilah engkau penghibur saat Suka dan Duka ku.. 
Kita junjung Kasih amanah ILLAHI, karena sesungguhnya yang menghadirkan rasa cinta di antara kita ini adalah DIA.. 
Dan ku pasti akan terus menyayangi mu, karena engkau adalah wanita yang ku cintai.. 
Segala puji bagi - MU Yaa ILLAHI yang telah memberikan ku Cahaya Hati..
Dan kini kan ku pimpin tangan mu kekasih untuk meniti hari.. Semoga kita dapat terus bersama, dan sampai kepada - NYA.. Di Syurga Selamanya, Aamiin..

Ku ingin hidup Se-Syurga bersamamu Dinda.

Kunjungi  :https://www.facebook.com/pages/-Iwan-Dhani-Ardika-/195746477203275?fref=ts

Jumat, 29 Mei 2015

ღ Janji Suci Suami-Istri ღ





" JANJI SUCI SEORANG SUAMI "

Istri ku : Ketika pertama kali ku ikat kan niat hatiku dengan keberanian untuk meminang mu,menjadikan dirimu bagian dari diriku..

Maka ketika itu pula telah ku mantap kan dalam hatiku bahwa kau lah yang ku pilih untuk mendampingi ku menjalani hidup ku..

Istri ku : Ketika hari itu aku mngucapkan ikrar pernikahan,menyebutkan jumlah aku menebusmu..

Aku tahu sejak itulah aku harus mampu menjadi seorang yang bertanggung jawab penuh kepadamu..

Bahwa aku sekarang yang mengambil posisi ayah mu sebagai pelindung mu,posisi ibu mu sebagai curahan hati mu..

Istri ku : Sungguh aku ingin menjadikan mu bagai Siti Khadijah,yang mndapat curahan hati dari sang tauladan..

Sungguh aku ingin menjadi kan mu sprti siti khadijah,yang tak ada dua sampai akhir nya engkau harus tiada..

Namun,aku hanya lelaki biasa,bukan sang tauladan yag mampu menahan segala goda..

Namun percayalah istri ku,kau wanita dari ketika aku Meminang,Mengikatkan niat dan keberanian ku..

Istri ku : Terima & pahami lah segala kkurangan&kelebihan ku,,dan Aku pun akan menerima segala kekurangan&kelebihan yang ada pada dirimu..

Karena hakikat pernikahan itu saling melengkapi kkurangan & kelebihan dua Insan ketika bersatu..

Istri ku : Bismillahi Tawakaltu Alallah,kita mulai lmbaran hidup baru..

Menanti Calon Mujahid & Mujahidah yang akan ALLAH titipkan di rahimmu..

Bersabarlah Wahai Istriku..

Ketika keadaan mendadak berubah tak seperti biasa..

Karena engkau tahu jalan hidup tak selamanya sesuai dengan harapan kita..

Karena bahagia tak bisa selamanya kita rasa..

Karena ALLAH telah menuliskan semuanya..

Bukankah ALLAH Ta’ala telah berfirman:

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLAH..

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-NYA kepadamu..

(QS. Al-Hadiid: 22-23)

Dan ketika engkau merasa lelah dan bimbang, datang dan bersandarlah di pundakku..

Supaya dapat kukisahkan lagi sirah Nabi yang dapat menyemangatimu..

Dan bisa kulihat lagi senyum manis diwajahmu. Karena senyuman adalah lengkungan yang dapat meluruskan segalanya..


" JANJI SUCI SEORANG ISTRI "

Suami ku : Saat janji indah sehidup semati kau ucap untukku,disaat kau halal kan aku bagimu..

Semoga saat itu adalah awal pengabdianku menjadi makmum yang Shalehah bagimu..

Mengabdikan diri sepenuh jiwa raga bagimu,berjuang bersama menegakan panji islam itu tekad ku,kau adalah terindah bagiku..

Suami ku : Segala ucapan itu adalah titah bagiku,selama itu baik dalam syariat ku,dengan ikhlas aku akan jalani dan menjunjung tinggi perintah mu,bersama kita arungi bahtera kehidupan baru..

Menciptakan keluarga Sakinah,Mawaddah,Warahmah,dan Barakah..

Yang akan menjadi madrasah bagi buah hati kita,membentuk mujahid dan mujahidah,yang di tangan nya ada semangat jihad menegakan panji-panji islam..

Berjuang dengan hati dan jiwa nya sebagai syuhada,dengan balutan kasih sayang yang indah..

Suami ku : Ajarkan apa2 yang aku belum ketahui,tuntun aku ke jalan yang ALLAH Ridhai,jadikan lah dirimu pelindung bagi ku..

Suami ku : Aku sayang padamu,izinkan sayang ini mendampingi hingga ALLAH memisahkan kita melalui malaikat maut-NYA..

Suami ku : Aku adalah Wanita,makhluk yang perasaan nya sangat halus,karena nya bicaralah yang baik dan bijak ketika menasehati ku..

Suami ku : Ku hanya ingin menggapai keridhaan mu,karena Ridha mu adalah Ridha RABBI ku..

Kala ikhlas mu mngantarkan ku ke syurga itu..

Semoga rumah tangga kita Sakinah Mawaddah Warahmah,Aamiin..

https://www.facebook.com/pages/-Iwan-Dhani-Ardika-/195746477203275?fref=ts