'Sahabat Pena'

'Sahabat Pena'
Assalamu'alaikum Warohamtullahi Wabarakatuh

Minggu, 14 Juni 2015

ღ Kesetiaan Cinta (Kisah Cinta Khalid Bin Walid & Ummu Sulaiman) ღ

Sahabat Fillah Rahimakumullah,ada sebuah kisah yang bisa kita jadikan uswah dalam rumah tangga kita,yaitu "Ummu Sulaiman dan Khalid Bin Walid (Pedang Allah)"

“Islam akan mulia dengan masuknya Khalid bin Walid


Larut dalam ibadah, dan mengejar ketertinggalannnya dalam mengejar pahala, setelah Ia berikrar kepada Rasulullah, ia kemudian menetap di Madinah.
Meninggalkan istrinya (Ummu Sulaiman) yang tinggal di Mekah, dan dengan diam-diam ia pun memeluk Agama Islam.
Bukan pula hal mudah meninggalkan kepercayaan yang telah ia anutnya  sedari kecil, namun karena kelembutan hati dan penerimaan hidayah, ia mampu menerima dan berbaiat kepada Rasulullah.
Di Madina, meski Khalid larut dalam belajar, ia gundah
Disuatu malam, kerinduan itu terwujud dalam mimpi, hingga ia tak bisa lagi sembunyikan dalam raut wajahnya.

Walid bin Walid, mengetahui kerinduan kakaknya dan berniat untuk menjemput kakak Iparnya. Meski awalnya tak di izinkan karena situasi Mekah yang tidak aman, ia meyakinkan kakaknya bisa sampai dan kembali dengan selamat.
Demi kebahagiaan kakaknya, ia mengarungi bahaya untuk menjemput Ummu Sulaiman.
“Abu Sulaiman.. Dia menunggumu di rumah” kata Walid sesampainya di Madinah
Cinta ada didalam setiap makhluk, bahkan kepada  Dia Sang pembuat Strategi Terbaik.
Cinta itu, Hayaa ti’dun’ya
Cinta itu, salah satu kebahagiaan dunia yang Allah ciptakan untuk manusia.
Orang-orang mulia mengemas cinta dengan mulia Kerena orang mulia mengetahui bahwa cinta ingin berlanjut ke Sisi-Nya
Khalid bin Walid mengikuti peperangan pertamanya sebagai seorang prajurit bias (perang mut’ah) melawan pasukan Romawi.
Sang istri mengetahui bahwa ini adalah jihad, panggilan suci, meski ada ketakutan, ia tetap mendukung dan memotivasi suaminya.

                                            “Aku selalu menantimu” kata Ummu Sulaiman
                                              Panglima yang ditunjuk rasulullah, gugur satu persatu..
                         
 Kemudian dengan tangkasnya, Ia langsung mengambil alih pasukan muslimin
 Kepiawaiannya dalam mengatur strategi perang membuat pasukan Muslimin  yang hanya 3000 orang mengalahkan pasukan Romawi yang berjumlah 200.000 orang masyaAllah.
Di perang inilah, Rasulullah kemudian memberikan gelar, Pedang Allah yang Terhunus.

Gegap gempita masyarakat menyambut kedatangan Pasukan Muslimin dengan kemenangannya melawan Romawi, demikian pula sang Istri. Kebahagiaan, dan rasa bangga, suaminya kembali dengan selamat dan menjadi panglima kaum Muslimin.

Dengan kesabaran, ia merawat suaminya yang penuh luka. Resiko membela agama Allah.
Sang suami tak pernah meninggalkan peperangan, dan setiap itu pula ia selalu membawa Kemenangan.
Disinilah rasa cemburu mulai menghampiri Ummu Sulaiman. Ketenaran dan penghargaan yang didapatkan suaminya, melahirkan rasa takut jika suaminya mencintai wanita lain.
“Engkau telah banyak menahan tawanan wanita, tidakkah Engkau ingin menikahi salah satu darinya?”
“Tidak, tidak pernah terpikir olehku” balas Khalid

Rasa cemburu itu mulia dalam Islam, ia disebut Al Goyyut
Dengan cemburu, kita bisa mulia namun ketika tidak dikawal dengan syariat-Nya akan mendapat murka.
Di Yaman (Kabilah Bani Harits), Khalid memberikan kemengan kepada Kaum Muslimin tanpa peperangan.
“Akan ku Nikahkan engkau dengan anakku, tak pernah aku melihat lelaki sepertimu, dan hanya engkau yang pantas menikahi puteriku, Juman” ia pun meng-iya-kan perintah Pemimpin Kabilah Bani Harits
“Tidak ada yang bisa menyaingimu” ia mengingat kalimat yang pernah ia lontarkan kepada istrinya.
Ummu sulaiaman tidak bisa membayangkan keadaan suaminya, ia diliputi rasa cemburu hingga berhari-hari.
Hingga sang Suami kembali dari Yaman, dan menyambutnya dengan hati yang dingin.
“Apakah penyambutan ini yang didapatkan sang suami setelah kepulangannya berperang?”
“Yah..seperti inilah penyambutan seorang istri, jika suaminya menikah lagi.” Jawab Ummu Sulaiman.
Kemuliaan hati Khalid dan penjelasan aturan Agama membuat Ummu Sulaiman mampu melapangkan dadanya.
Sebagai wanita, aku tidak ingin ada wanita lain. Namun ia percaya suaminya akan bersikap adil.
“Cinta abadi adalah cinta yang pertama” Khalid bin Walid
Tanpa beban berlebihan seperti yang ia rasakan sebelumnya, apalagi dia mendapat jaminan Surga jika ia mampu bersabar, ia yakin pada suaminya, dan patuh akan Syariat bahwa ia takkan didzalimi.
Rasulullah SAW bersabda,“Siapa yang menikahi lebih dari satu wanita dan tidak bersikap adil, maka diakhirat kelak ia akan datang dengan Miring pundaknya.”

Cinta adalah salah satu kesenangan dunia, Cinta yang mulia bukan cinta hanya didunia. Cinta orang mulia meyakini bahwa cintanya harus berlanjut kesisi Allah, sehingga ia harus memuliakan siapa yang ia Cintai. Sebab, Cinta yang mulia akan bertemu di Surga Allah.


Subhanallah....
Semoga bermanfaat "_"

Diadaptasi dari "Kisah Cinta Khalid Bin Walid (Pedang Allah)"

※~ Ibadah Wanita Haid di Bulan Ramadhan~ ※

Bismillahirrahmanirrahiim..

Sahabat saudaraku fillah.. Wanita merupakan makhluk istimewa dan spesial oleh karenanya pada diri wanita diciptakan rahim,yang membedakan dengan kaum laki-laki,

Dan secara berkala pula wanita akan kedatangan tamu bulanan yakni haidh. Meskipun shaum dibulan ramadhan hukumnya diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah,  

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistimewaan pada wanita,karena di istirahatkan dengan kewajiban amalan fardhu,
Termasuk didalamnya,tidak diperbolehkan mendirikan shalat, baik shalat wajib maupun yang shalat sunnat,
Demikian pula shaum dibulan ramadhan tidak diperkenankan,hanya saja diwajibkan mengqadha pada hari-hari lain,
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha’ Berkata : “Kami diperintahkan oleh   Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’Untuk mengqadha Shaum/Puasa dan Tidak diperintahkan untuk mengqadha Shalat” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Walaupun tidak diperbolehkan shaum dan shalat, namun demikian tentunya sebagai muslimah tidak akan kehilangan momentum keutamaan dan keberkahan  di bulan ramadhan,
Karena segala amalan yang dikerjakan akan dilipatgandakan pahalanya,yaitu melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ada beberapa ibadah sunnah bagi  wanita haidh dibulan ramadhan yang dianjurkan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu :
.Meyediakan dan memberi ifthar (hidangan berbuka),kepada orang-orang yang shaum baik bagi anggota keluarga maupun saudara-saudara umat Islam.
Ifthar adalah amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, karena mengandung pahala yang besar dan kebaikan yang berlimpah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :" Barang siapa yang memberi ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang shaum/berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakan shaum tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)
.Memperbanyak Berdoa dan Berdzikir  sepanjang hari. Berdoa dibulan ramadhan adalah sangat mustajab, dan sangat dianjurkan,
Allah Subhanahu wa Ta’ala  Berfirman  :“Dan Rabbmu Berfirman‘Berdoalah Kepada-KU’ Niscaya akan AKU perkenankan bagimu” (QS. Al- Mu’min : 60).
. Menyibukkan diri menuntut Ilmu yang Manfaat. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim).
Mudah-mudahan manfaat buat kita semua.Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘ Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…
~Untaian Tausiah kakak  Abdul Harizt Al Muenthazzari~
SaLam Santun Erat  SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah

 

Kamis, 11 Juni 2015

ღ Teladan Rumah Tangga Rasulullah ღ




Sahabat Blogger,
rumah tangga Rasulullah sungguh bisa kita teladani, karena akhlak beliau sebagai suami terbaik sangat luar biasa menyentuh. Bahkan keharmonisan tersebut terlihat dalam perkara yang kelihatan sepele, padahal bisa berarti besar.

1. Suka Memuji Makanan Yang Dihidangkan sang Istri.

Tidak pernah dalam sejarah Nabi mengeluh karena makanan istrinya keasinan, atau terlalu hambar. Bila ditanya oleh istrinya, apakah makanan hasil masakannya enak ? Maka Nabi akan menjawab, enak. Beda dengan kebanyakan kita yang kalau mendapatkan masakan sang istri asin, maka marahnya tujuh turunan. Tapi tidak demikian dengan Nabi Muhammad Saw. Ia tidak mau membuat istrinya bersedih atau kecewa karena tidak dihargai.

2. Bisa berempati terhadap istri

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW kemaleman karena ada tugas dengan para sahabat. Lalu beliau pulang dan dilihat pintu rumah beliau sudah tertutup. Lalu Nabi setelah sampai di pintu mengucapkan salam, “Assalamualaikum ya Humairo”, panggilan untuk  Aisyah istri beliau yang paling muda. Mengucapkan salam hingga 3 kali tetap saja tidak ada jawaban maka Nabi pun tidur di luar dekat pintu.
Ketika subuh tiba, Aisyah keluar membuka pintu dan mendapati Sang Suami tercinta tidur di luar. Kontan Aisyah menangis, maafkan wahai Nabi, saya sangat mengantuk dan tidak mendengar salam nabi. Dengan tersenyum nabi menjawab, tidak apa-apa Aisyah, maafkan saya kemalaman datang.

3. Tidak mencela atau menyakiti istri

Rasulullah tidak pernah mencela atau menyakiti istrinya baik secara fisik maupun mental. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, ”Apa hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan apa yang kamu makan, memberi pakaian apa yang kamu pakai, tidak menampar mukanya, tidak membencinya serta tidak boleh memboikotnya.”

4.Tidak bermuka masam pada istri

Rasulullah senantiasa berwajah cerah dan tidak bermuka masam di hadapan istri tanpa sebab. Sebagaimana Tafsir Al-Manar menerangkan surah Annisa ayat 19 makna  ”muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Wajib atas orang beriman berbuat baik terhadap istri mereka, menggauli dengan cara yang baik, memberi mahar dan tidak menyakiti baik ucapan maupun perbuatan, dan tidak bermuka masam dalam setiap perjumpaan, karena semua itu bertentangan dalam pergaulan yang baik dalam keluarga.”
Demikianlah Rumah tangga harmonis ala Rasulullah, semoga keluarga kaum muslimin dapat menirunya.
Aamiin.

Diadaptasi dari "Majalah Ummi"

Senin, 01 Juni 2015

ღ DIK,KU INGIN SE-SYURGA BERSAMA MU ღ




Duhai engkau yang ku cinta, 
maafkan aku jika tak bisa memberikan mu sebuah mobil Honda, sepeda motor Yamaha, atau pun Hp Blackberry Samsung juga Nokia sebagai mahar ku di saat menghalalkan mu.. 
Tapi hanya sebuah Sajadah, satu set Mukena, satu buah Kitab Suci Al Qur'an dan seutas Tasbih yang ku ikat dalam Seperangkat Alat Shalat.. 
 Semoga itu bisa bermanfaat Dunia & Akhirat.. 
Pakai lah mukena itu saat engkau hendak Shalat menghadap - NYA.. 
Hamparkan lah Sajadah itu sebagai alas mu saat engkau menyembah - NYA.. 
Buka dan Bacalah Al Qur'an itu sebagai Wasilah engkau mendekat kepada - NYA.. 
Genggam lah Tasbih itu sebagai alat untuk mu Berdikir mengingat - NYA.. 

Duhai permaisuri hatiku, jadilah engkau penghibur saat Suka dan Duka ku.. 
Kita junjung Kasih amanah ILLAHI, karena sesungguhnya yang menghadirkan rasa cinta di antara kita ini adalah DIA.. 
Dan ku pasti akan terus menyayangi mu, karena engkau adalah wanita yang ku cintai.. 
Segala puji bagi - MU Yaa ILLAHI yang telah memberikan ku Cahaya Hati..
Dan kini kan ku pimpin tangan mu kekasih untuk meniti hari.. Semoga kita dapat terus bersama, dan sampai kepada - NYA.. Di Syurga Selamanya, Aamiin..

Ku ingin hidup Se-Syurga bersamamu Dinda.

Kunjungi  :https://www.facebook.com/pages/-Iwan-Dhani-Ardika-/195746477203275?fref=ts